Kamis, 17 Mei 2012

Biem Benjamin: Proses Politik Masih Diskriminatif
Cagub Faisal Basri bersama wakilnya Biem Benjamin memperlihatkan nomor urut yang didapatkannya di acara penentuan dan penetapan nomor pasangan Cagub dan Cawagub Pilkada DKI Jakarta di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2012). Pasangan Faisal-Biem mendapatkan nomor urut lima pada Pilkada DKI Jakarta.

HEADLINE NEWS, JAKARTA — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Biem Benjamin, menilai proses politik dalam pilkada masih diskriminatif. Pasalnya, persyaratan yang ditetapkan bagi calon tidak berlaku adil.

Dalam debat antarcalon wagub DKI Jakarta yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (16/5/2012), Biem menyentil perbedaan kewajiban yang harus dipenuhi dua calon gubernur berlatar belakang pegawai negeri sipil.

"Bang Faisal (Faisal Basri) harus mundur dari PNS baru bisa maju. Kalau Gubernur (Fauzi Bowo) mau nyalon lagi dia tidak perlu mundur dari PNS, cuma perlu cuti beberapa minggu," kata Biem yang langsung disambut riuh tepuk tangan hadirin di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.

Menurut Biem, persyaratan bagi calon yang memiliki latar belakang sama seharusnya disamaratakan. Karena itu, kewajiban yang dikenakan pada Faisal Basri sangat tidak adil lantaran pengabdian yang diberikan untuk negara selama ini akhirnya tidak bisa diteruskan. Sementara itu, calon yang memegang jabatan tertentu di pemerintahan tidak dikenai kewajiban serupa.

Putra seniman legendaris Betawi, Benyamin S, ini juga menyinggung ketidakhadiran pasangan calon dari Partai Demokrat dalam setiap acara debat kandidat. "Dulu sebelum penetapan (calon) katanya karena belum ditetapkan sebagai calon, maka enggak mau datang. Akan tetapi, sekarang, setelah ditetapkan  sebagai calon masih enggak datang juga," kata Biem.

"Ngobrol-ngobrol juga dong sama kita-kita tentang Jakarta kita saat ini seperti apa," ujar Biem.
Acara debat kandidat cawagub kali ini mengangkat tema pendidikan. Acara ini hanya dihadiri empat cawagub. Selain Biem, hadir pula Didik J Rachbini yang diusung PKS, Basuki Tjahaja Purnama yang diusung PDI-P dan Gerindra, dan Riza Patria, cawagub dari jalur independen.

Terkait program pendidikan, Biem menegaskan pentingnya transparansi dalam pemanfaatan anggaran pendidikan DKI Jakarta yang mencapai Rp 9 triliun. Biem juga menyampaikan pentingnya pembangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ruang-ruang publik yang bisa mendekatkan anak-anak dengan lingkungan dan situasi hidup harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar