Sabtu, 12 Mei 2012

 Dua Wartawan Tersesat Ditemukan
 
 Pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Sukabumi,
BOGOR — Dua wartawan, Jordan dari Detik.com dan Adit dari Bali Post, yang dikabarkan tersesat di Gunung Salak saat meliput evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, akhirnya ditemukan pada Sabtu (12/5/2012) di ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut.

"Sudah ditemukan dua wartawan dan seorang keluarga korban yang mencoba naik," kata Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal Sonny Widjaja di Posko Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mereka ditemukan oleh tim evakuasi saat sedang beristirahat sebelum turun ke posko. Kamis malam, tersiar kabar sejumlah wartawan tersesat saat mendaki Gunung Salak untuk meliput pada Jumat pagi.
Dua Delegasi Rusia Terbang ke Cijeruk
 
 Petugas memindahkan kantong berisi jenazah korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 dari helikopter menuju mobil ambulans di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5/2012). Diperkirakan hari ini dua belas jenasah akan dievakuasi dari lokasi kecelakaan menuju Rumah Sakit Polri RS Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diindentifikasi.
JAKARTA — Dua anggota komite nasional keselamatan transportasi Rusia bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (12/5/2012) pukul 09.15. Kedua orang ini menggunakan helikopter milik Badan SAR Nasional.

Hanya dua warga asing yang tampak menaiki helikopter bersama dengan pilot dan kopilot helikopter. Keduanya akan menuju Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk segera melakukan investigasi mencari penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.

Tim investigasi Rusia sudah sedari kemarin tiba di Jakarta. Rencananya, akan ada 40 ahli asal Rusia yang akan didampingi 37 orang lainnya.

Penurunan tim asal Rusia ini merupakan bentuk realisasi dari kesepakatan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Vladimir Putin. Ada dua kesepakatan dalam perbincangan antara Presiden SBY dan Presiden Putin.

Dua hal itu adalah kerja sama Indonesia-Rusia untuk proses identifikasi forensik terhadap korban musibah tersebut karena Rusia juga memiliki ahli di bidang tersebut. Kedua, Presiden Putin juga menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
 Helikopter TNI AD Berangkat dari Lanud Atang Sendjaja
 
 Helikopter yang akan digunakan untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 mendarat di Cijeruk, Kabupaten Bogor,
BOGOR — Pukul 09.00, Sabtu (12/5/2012), satu helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat berangkat dari Pangkalan Udara Atang Sendjaja menuju Posko SAR Sukhoi Superjet 100 Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Helikopter itu membawa logistik untuk kebutuhan tim SAR gabungan.

Tim SAR masih terus mengevakuasi korban kecelakaan SSJ-100 yang menabrak tebing Gunung Salak pada Rabu (9/5/2012).

Helikopter MI-17 itu merupakan helikopter ketujuh yang telah berangkat dari Lanud Atang Sendjaja sejak operasi SAR kembali diteruskan pada Sabtu pukul 06.00 WIB. Keenam helikopter yang sudah berangkat ialah Super Puma TNI AU, Bolkow Polri, MI-17 TNI AD, Bolkow Basarnas, dan dua Colibri TNI AU dari Subang.

Di Lanud Atang Sendjaja masih disiagakan satu helikopter Bell milik Polri.
 Empat Kantong Jenazah Dikirim ke RS Polri
 
 Tim gabungan ketiga diberangkatkan untuk mencari dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jumat (11/5/2012) pagi ini.
JAKARTA — Proses pengangkutan jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012) masih berlangsung.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebanyak dua kantong jenazah sudah tiba di Halim Perdanakusuma menggunakan helikopter milik TNI AU, sekitar pukul 07.35 WIB. Dua jenazah lain selanjutnya datang sekitar pukul 08.20 WIB.

Kantong tersebut masing-masing dibawa oleh empat orang dengan memegang ujung kantong menuju dua ambulans yang telah berjaga.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang turut memantau proses tersebut mengungkapkan, kantong jenazah akan dikirim ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, untuk diotopsi. "Dari Halim ini apa yang di dalam kantong dibawa ke Polri untuk diidentifikasi. Kami berharap tidak terlalu lama, meskipun berangsur-angsur," ujarnya.
 Izin Terbang Sukhoi Disetujui Semua Instansi Indonesia
 
 Sebuah pesawat Sukhoi Superjet 100 tampil dalam pameran dirgantara MAKS 2009 di Zhukovsky, 19 Agustus 2009. Pesawat serupa diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (9/5/2012) sore dan jatuh di sekitar Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beberapa menit setelah lepas landas.
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexandrei Ivanov, menegaskan bahwa Sukhoi Superjet 100 telah mengantongi izin dari seluruh instansi pemerintahan di Indonesia. Pihaknya kini masih mendalami asal muasal jatuhnya pesawat Rusia itu di lereng Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5/2012).

"Dari Kementrian Luar Negeri sudah ada izin, yang kita sebut diplomatic clearance. Dari Mabes TNI sudah dikeluarkan security clearance. Dari Kementerian Perhubungan, kita sebut approval flight. Prosedur ini sudah dilewati, maka joy flight ini bisa dilaksanakan," kata Ivanov, Jumat (11/5/2012) malam di Bandara Halim Perdanakusuma.

Ia menambahkan, pemerintah Rusia saat ini sedang sungguh-sungguh membantu investigasi terkait penyebab kecelakaan. "Akan ada 1 pesawat dari Rusia dengan perlengkapan untuk investigasi untuk mendukung investigasi kita. Kerja sama ini kita lakukan agar benar-benar tunttas dan kita selesaikan," kata Ivanov.

Rusia, tambah Ivanov, akan bersikap terbuka jika tim investigasi berhasil menemukan penyebabnya. "Tidak ada yang ditutup-tutupi. Yang paling penting ada tim dari rusia untuk itu, untuk mendukung tim," tandasnya. Untuk melakukan investigasi dan upaya evakuasi, pemerintah Rusia menerbangkan 40 orang ahli negeri tersebut yang akan didampingi 37 orang lainnya. Hal ini merupakan bentuk realisasi dari kesepakatan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)dan Presiden Vladimir Putin. Ada dua kesepakatan dalam perbincangan antara Presiden SBY dan Presiden Putin. Dua hal itu yakni kerja sama Indonesia-Rusia untuk proses identifikasi forensik terhadap korban musibah tersebut, di mana Rusia juga memiliki ahli-ahli di bidang tersebut. Kedua, Presiden Putin juga menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat berpenumpang 47 orang tersebut.
 Polda Metro Siap Kawal Korban Kecelakaan Sukhoi
 
 Anggota Brimob mempelajari peta lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak sebalum berangkat melakukan pencarian korban usai apel gabungan di Dodiklatpur Rindam Jaya, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2012). Pesawat Sukhoi SJ 100 jatuh di Gunung Salak Selasa (8/5/2012) dengan membawa penumpang 50 orang.
JAKARTA -- Polda Metro Jaya siap mengawal kendaraan pengangkut korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, bukan saja dari Bogor ke rumah sakit identifikasi, tetapi juga dari rumah sakit ke ke rumah duka atau pemakaman.

"Kami sudah siap. Koordinasi sudah dilakukan dengan Polda Jawa Barat, dan tentu saja dengan Kepala Korps Lalu Lintas Polri. Jadi, tidak akan ada masalah jika nanti diputuskan evakuasi korban dari Cihideng, Bogor, ke Rumah Sakit Polri di Jakarta Timur, melalui jalan darat. Kami siap mengawal," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Dwi Sigit Nurmantyas, Jumat (11/5/2012) malam.

Ia mengungkapkan, pada beberapa titik stategis di wilayah Polda Metro Jaya sudah ditempatkan personel dan kendaraan patroli dari direktoratnya. "Untuk yang di wilayah Polda Jawa Barat, dilakukan oleh personel dari Polres Sukabumi, Polres Bogor Kota, dan Polres Bogor Kabupaten. Yang di wilayah Tol Jagorawi, diisi personel PJR dari Korps Lalu Lintas Polri," tuturnya.

Dwi mengatakan, kesiapan direktorat atau korps lalu lintas, juga untuk mengawal dan melancarkan perjalanan kendaraan mengangkut korban kecelakaan pesawat dari RS Polri ke rumah duka atau pemakaman, termasuk kalau rumah duka berada di luar Jakarta.

"Kami pasti siap. Namun demikian, keputusan apakah korban dievakuasi ke Jakarta melalui jalan darat atau udara, berada pada Basarnas. Kalau diputuskan jalan darat, kami sudah siap dengan pengawalan dan upaya pelancaran arus lalu lintasnya," tegas Dwi.
Dua Wartawan Belum Ditemukan di Gunung Salak
 
Tim gabungan bersama jurnalis melakukan pendakian di kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat, dalam upaya pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100, Kamis (10/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. 
BOGOR — Hingga Sabtu (12/5/2012) dini hari, petugas SAR belum berhasil menemukan dua wartawan yang tersesat dari rombongan saat peliputan kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Sukabumi, sejak Jumat (11/5/2012) petang. Kedua wartawan itu adalah Ray Jordan dari Detik.com dan Ade dari Bali Post.
Agus, seorang petugas SAR yang mengawasi pusat radio evakuasi, mengatakan bahwa suara kedua wartawan itu sempat tertangkap radio handy talkie (HT) petugas di ketinggian 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl) sekitar pukul 16.30 WIB. Sumber suara diketahui berasal dari lembah antara puncak Gunung Salak 1 dan 2. Namun, ketika petugas SAR turun ke lembah di ketinggian 1.600 mdpl, suara keduanya lenyap. Begitu pun saat petugas beranjak ke ketinggian sekitar 1.800 mdpl.
"Mendapat laporan, kami langsung perintahkan petugas SAR yang ada di atas puncak Gunung Salak 1 melakukan pencarian. Di lembah ketinggian 1.710 mdpl itu sempat ada yang teriak minta tolong. Ketika petugas turun, suara itu enggak ada lagi," kata Agus di Posko Utama Kecelakaan SS100, Balai Ternak Embrio Ternak Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu dini hari.
Menurut Agus, petugas SAR beberapa kali turun dan naik ke lembah yang menjadi sumber suara. Namun, kejadian yang sama tetap terulang. Diduga terjadi gema di lembah itu sehingga sumber suara sulit diperkirakan.
Karena hari sudah gelap dan cuaca di lokasi gunung itu berkabut dan sangat dingin, akhirnya petugas SAR menghentikan pencarian dan bermalam di tempat tersebut. "Kalau tetap dilanjutkan, tidak akan memungkinkan. Justru membahayakan petugas. Besok pagi pencarian dilanjutkan," katanya. Hingga kini belum diketahui nasib kedua wartawan tersebut.
Jordan dan Ade adalah dua di antara beberapa wartawan yang melakukan pendakian Gunung Salak dalam rangka peliputan titik jatuhnya pesawat SSJ-100. Keduanya terpisah saat di tengah perjalanan. Informasi yang dihimpun, keduanya saat itu memisahkan diri untuk mengambil air di lembah.
Sekitar pukul 16.33 WIB, Jordan sempat mengirimkan pesan singkat ke wartawan Vivanews.com, Oscar. Di pesan itu, Jordan mengaku tersesat di Gunung Salak dan kondisinya aman. "Lo di mana?? Gw nyasar sama Ade, foto Bali Post. Nih lagi sahut-sahutan sama SAR. Kondisi aman. Doakan yah," kata Jordan dalam pesan singkat yang diterima Oscar.
Oscar menjawab pesan singkat Jordan dan mengatakan akan mencari bantuan. Sekitar 15 menit, Oscar kembali menerima pesan singkat dari Jordan. Kali ini, Jordan mengaku persediaan makanan dan minumnya menipis serta butuh pertolongan.
 Alex Noerdin Dekati Pemerah Susu Sapi
 
 Bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin dan Nono Sampono disambut atraksi seni reog.
JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, Jumat (11/5/2012) siang berkesempatan memerah susu sapi di kompleks peternakan Sapi Perah Pondok Rangon, Kecamatan Cibubur, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan ketika Alex bersilaturahim dengan masyarakat Betawi peternak sapi perah di daerah itu.

Tokoh masyarakat setempat, Ustaz Rahmat dan Syarifuddin Asidiq, menilai Jakarta saat ini memerlukan pemimpin yang dapat mengayomi rakyatnya dan juga mampu mengubah wajah Jakarta dari segala masalah sosial yang disandangnya. "Jakarta ini kan miniatur Indonesia dan Jakarta memerlukan pemimpin yang amanah, nah ini ada di tangan seorang Bang Alex Noerdin," ujar Rahmat menyampaikan dukungan masyarakat pemerah dan peternak sapi perah tersebut.

Syarifuddin Asidiq menambahkan, warga berharap gubernur terpilih nantinya bisa memerhatikan peternak sapi perah yang ada di Pondok Rangon. "Jika Alex nanti terpilih, kiranya dapat dicanangkan gerakan minum susu bagi warga Jakarta agar Jakarta bersih dan sehat," kata Syarifudin.

Dalam sambutannya, Alex mengatakan agar masyarakat Jakarta turut serta dalam pemilihan kepala daerah pada Juli 2012 untuk menentukan masa depan Jakarta lima tahun ke depan. Oleh karena itu, Alex berharap agar masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani. "Pilihlah pemimpin yang sudah terbukti mampu memenuhi janjinya ketika berkampanye," kata Alex.

Alex mengatakan, dirinya maju dalam pilkada DKI Jakarta bukan karena haus kekuasaan. Tetapi karena terpanggil untuk ikut membenahi Jakarta, terutama masalah banjir, macet, dan masalah sosial lainya. Alex yang masih menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan aktif juga berjanji, satu hari setelah dilantik, ia akan memberlakukan program berobat gratis dan sekolah gratis bagi warga DKI Jakarta.